Senin, 20 Juni 2011

Kebun Singkong Terpadu

Proyek pengembangan kebun ubi kayu secara terpadu ini merupakan antisipasi semakin meningkatnya kebutuhan ubi kayu baik di dalam negeri dan di luar negeri, sejalan dengan perkembangan penduduk dan berkembangnya teknologi pengolahan yang dapat memodifikasi tepung ubi kayu sebagai bahan baku berbagai industri (industri pangan, industri pakan ternak, industri bioetanol, industri farmasi, industri tekstil, industri kertas dan lain-lain).  Pada proyek ini kebun ubi kayu dikelola secara terpadu dengan pola tanam tumpangsari dan ubi kayu yang dihasilkan dimanfaatkan untuk mendukung industri bioetanol, produksi pakan ternak untuk mendukung penggemukan sapi dan sebagai bahan baku industri lainnya (cluster agroindustri terpadu). Secara  ringkas cluster agroindustri terpadu tersebut dapat dijelaskan melalui gambar di bawah ini.
Pengelolaan cluster agroindustri secara terpadu akan membentuk sinergi yang saling menguntungkan diantara unit-unit bisnis pendukungnya dan sistem produksinya menjadi lebih efisien (zero waste).  Limbah atau hasil ikutan yang semula tidak bernilai ekonomi dikelola secara khusus menjadi input bagi unit bisnis lainnya dan menghasilkan produk yang bernilai ekonomi dan ramah terhadap lingkungan (environmently).  Setiap unit bisnis dikelola secara mandiri, walaupun terjadi subsidi silang diantara unit bisnis tersebut namun akuntabilitasnya jelas dan layak berdasarkan analsis ekonominya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar